Home

Temukan Informasi Terkini dan Terpercaya di PojokKota.com: Menyajikan Berita dari Sudut Pandang yang Berbeda, Menyajikan Berita Terkini Tanpa Basa-basi! www.pojokkota.com

Meneroka Pilgub Jatim 2024 (8): Visi Misi Khofifah-Emil, Mana yang Aktual?(Bagian-2)

 


Oleh Hanif Kristianto (Analis Politik dan Media)


  Masih ada beberapa catatan untuk visi dan misi Khofifah-Emil. Khususnya berkaitan dengan pengelolaan pemerintahan. Padangan publik kepada urusan rakyat inilah yang terus disorot. Baik dan buruk rakyat bergantung kepada penguasa. Sejaterah dan problem yang mendera juga bergantung kepada kebijakan yang ada. 


  Terdapat kata unik yang tersemat pada misinya dengan gaya komunikasi yang spesifik. Hal ini menyasar untuk merebut hati rakyat. Meski tidak semua rakyat akan menyambut gembira. Paling tidak ini menjadi harapan yang bisa diandalkan. Berikut beberapa catatan lanjutan:


d) Makna Berkah dan Amanah

 Pengeolaan pemerintahan wajib mengandung amanah. Pertanggung-jawaban ini tidak hanya di dunia, tapi keak di akhirat. Siapapun calon penguasa hendaknya memperhatikan ini. Jangan hanya nafsu berkuasa lantas mengabaikan pertanggungjawaban. Amanah di pundak penguasa terdapat jutaan harapan rakyat yang perlu diwujudkan. Jika memiliki komitmen amanah, maka landasan berupa keimanan. Inilah modal untuk menghadirkan kehidupan yang diridhoi Allah.


  Pemerintahanan yang amanah jelas akan membawa berkah. Ini modalnya dengan syariah. Politik demokrasi tidak akan membawa berkah. Fakta menunjukkan oligraki politik-ekonomi mengangkangi demokrasi. Pemimpin dan pejabat yang hadir di hadapan rakyat bukanlah yang berkompeten. Terkadang membawa masalah dan jeratan hukum lainnya. 


  Kesalehan sosial rakyat memang didasarkan dari nilai agama. Islamlah yang hadir memberikan solusi dan panduan kehidupan. Mengatur pemerintahan tanpa Islam sama saja membawa ke jurang kesalahan sosial. Alih-alih membawa amanah dan berkah, malahan membawa bencana.


e) Potensi Agro dan Kelestarian Alam

  

  Mengutip data dari Badan Perencanaan dan Pembangunan Daerah Provinsi Jawa Timur, Rabu (28/8/2024), antara lain


• Jagung 4.429.459,28 ton, Peringkat I Produksi Nasional sebesar 31,98%

• Padi 9.710.661,33 ton Peringkat I Produksi Nasional sebesar 17,98%

• Daging sapi 102.711,70 ton Peringkat I Produksi Nasional sebesar 20,39%

• Susu 456.343,40 ton Peringkat I Produksi Nasional sebesar 54,50%

• Telur 1.755.885 ton Peringkat I Produksi Nasional sebesar 23,6%

• Perikanan tangkap 590.685,8 ton Peringkat I Produksi Nasional


  Potensi ini juga selaras dengan kondisi geografis Jawa Timur yang banyak petani. Pengelolaan pertanian, peternakan, perkebunan, dan perikanan perlu didesain yang bagus. Tujuannya menghadirkan sebesar-besar kemanfaatan dan kemandirian pangan rakyat. Pekerjaan rumah berkaitan dengan ini bersinggungan dengan mafia dan pelaku bisnis yang nakal. Rakyat yang terhimpit dan ilmu pengolahan yang kurang mumpuni akhirnya kalah bersaing. Jika penguasa tidak hadir, maka isu ketahanan pangan hanya wacana.


  Tak hanya itu, pelestarian alam dan lingkungan hidup juga menopang ketahanan pangan. Ini berbarengan dengan pengelolaan sumber daya alam yang terkandung cukup besar di Jawa Timur. Banyak jenis mineral dan batuan seperti emas, perak, tembaga, besi, tambang batu bara, dan pasir besi. Selain itu, potensi gas dan minyak bumi juga dapat ditemukan di Jawa Timur. Potensi pertambangan ini menjadi salah satu sumber pendapatan dan devisa bagi Provinsi Jawa Timur.


  Dengan potensi sumber daya alam yang begitu besar, Jawa Timur memiliki tanggung jawab besar dalam pengelolaannya. Penting untuk memastikan bahwa pemanfaatan sumber daya alam dilakukan secara bijaksana dan berkelanjutan. Pengelolaan yang baik akan memastikan bahwa sumber daya alam dapat dinikmati oleh generasi sekarang maupun generasi mendatang. Tambang merupakan kepemilikan umum. Pemerintah wajib mengelola secara mandiri dan kebermanfaatan dikembalikan ke rakyat. Bisa dalam bentuk pelayanan publik secara gratis. Meliputi pendidikan, kesehatan, keamanan, dan lainnya.


  Eksplorasi sumber daya alam juga tidak boleh merusak alam. Perlu menjaga keseimbangan agar tidak mudah mendatangkan bencana alam. Sayangnya, ketika pengelolaan SDA tidak berdasarkan syariah Islam biasanya merusak. Eksplorasi gila-gilaan diserahkan kepada asing ataupun swasta. Jika pengelolaan SDA dengan baik, niscaya kemakmuran dan kesejahteraan didapat.


f) Harmoni Tanpa Ironi


  Perlu ada standar harmoni dalam perwujudan kehidupan. Toleransi jangan sampai kebablasan dengan mengabaikan aqidah Islam. Toleransi berarti saling menghormati tanpa menyampuradukkan agama satu dengan lainnya. Keharmonisan ini akan terjaga jika tidak ada adu domba. Sesama muslim adalah saudara seaqidah. Sesama warga adalah saudara dalam wilayah yang sama sebagai manusia.


  Pengarusutamaan gender juga perlu diwaspadai ketika disusupi oleh ideologi kapitalisme sekuler. Pasalnya, ideologi jahat tadi telah mengabaikan fitrah manusia. Merusak tatanan yang sudah digariskan dalam aturan agama. Perankan pria sesuai penciptaanya. Begitu juga dengan wanita sesuai fitrahnya. Jangan sampai pengarusutamaan gender merusak nilai-nilai dasar keluarga, pendidikan anak, dan lainnya.


  Harmoni akan jadi ironi jika tidak didasari dengan panduan yang sesuai dengan syariah Islam. Terbukti aturan selain Islam telah merusak persaudaraan dan persatuan. Satu diinjak, satu diajak. Belum lagi rakyat di arus bawah masih belum teredukasi untuk selalu bersatu dalam kebaikan dan ketaatan.


Poin Penting


  Visi-misi hanya komunikasi politik dalam kampanye publik. Ibaratkan pakta perjanjian, beberapa hal tersebut yang akan menjadi daya tarik dan langkah ke depan. Rakyat juga perlu mengkaji lebih jauh dari visi-misi yang ada. Kecakapan dalam melihat dan kontrol dalam menjalankannya menjadi harga mati. Jangan sampai rakyat gigit jari dan kembali menjadi obyek pesakitan dari setiap pilihan.


  Untuk calon gubernur dan wakil gubernur yang sedang berkontestasi. Kekuasaan itu berat. Kalau tidak bersandar pada Allah dan Rasul-Nya dalam menjalankan pemerintahan, maka akan muncul kecemasan. Berkuasa tujuannya menjaga agama dan mengurusi rakyat. Bukan hanya ingin dikenang lalu melupakan rakyat. Jika Anda mau mengambil syariah Islam dalam mengatur pemerintahan, insya Allah keberkahan itu akan didapat. Dunia akan damai dan harmoni karena diatur oleh aturan ilahi.

Posting Komentar

0 Komentar