Home

Temukan Informasi Terkini dan Terpercaya di PojokKota.com: Menyajikan Berita dari Sudut Pandang yang Berbeda, Menyajikan Berita Terkini Tanpa Basa-basi! www.pojokkota.com

Sukabumi Berstatus Tanggap Darurat Bencana Selama Sepekan

 

Oleh: Murtini, SE (Aktivis Muslimah)

Bencana hidrometeorologi melanda Sukabumi pada Selasa (3/12/2024) dan Rabu (4/12/2024), berupa banjir, tanah longsor, pergerakan tanah, dan angin kencang yang merusak sejumlah daerah di Sukabumi. Menyikapi bencana tersebut, Pemerintah Kabupaten Sukabumi menetapkan status tanggap darurat bencana selama sepekan ke depan. Selain itu, Pemda juga mendirikan posko tanggap darurat dan penanggulangan bencana di pendopo Kabupaten Sukabumi.

Sekretaris Daerah Kabupaten Sukabumi, Ade Suryaman, mengatakan, “Status tanggap darurat bencana ini kami tetapkan selama tujuh hari dan bisa diperpanjang setelah evaluasi,” sebagaimana dikutip Antara, Kamis (5/12/2024).

Bencana Akibat Ulah Manusia

Allah menciptakan bumi ini dengan segala kesempurnaannya. Alam semesta berfungsi dengan harmonis sesuai dengan hukum-hukum-Nya. Namun, manusia sering kali lupa akan tanggung jawabnya sebagai khalifah di muka bumi. Dalam QS. Ar-Rum:41, Allah berfirman, “Telah tampak kerusakan di darat dan di laut disebabkan oleh perbuatan tangan manusia, supaya Allah merasakan kepada mereka sebagian akibat perbuatan mereka, agar mereka kembali (ke jalan yang benar).”

Eksploitasi alam yang berlebihan atas nama pembangunan adalah salah satu penyebab utama bencana. Penebangan hutan secara liar, penggalian tambang yang tidak memperhatikan dampak lingkungan, dan alih fungsi lahan tanpa perencanaan matang telah merusak keseimbangan ekosistem. Ketika pohon-pohon yang seharusnya menahan air hujan ditebang, banjir dan longsor menjadi konsekuensinya. Begitu pula, perbukitan yang diratakan demi proyek properti dapat meningkatkan risiko gempa.

Sayangnya, semua ini terjadi karena sistem kehidupan yang diterapkan saat ini jauh dari nilai-nilai Islam. Sistem sekuler yang memisahkan agama dari kehidupan membiarkan manusia bertindak sesuka hati tanpa mempertimbangkan aturan Allah. Hukum syariat yang mengatur pengelolaan alam dengan bijaksana diabaikan, digantikan dengan kebijakan yang sering kali hanya mengutamakan keuntungan segelintir pihak.

Saatnya Muhasabah Diri

Bencana yang terjadi seharusnya menjadi pengingat bagi kita semua untuk muhasabah. Apa yang telah kita lakukan selama ini? Apakah kita sudah hidup sesuai dengan aturan Allah, atau justru sebaliknya? Muhasabah bukan hanya dilakukan secara individu, tetapi juga secara kolektif sebagai sebuah bangsa.

Tobat dan kembali kepada Allah adalah langkah pertama yang harus dilakukan. Namun, tobat yang dimaksud bukan hanya dalam bentuk ibadah ritual semata. Tobat juga berarti berupaya sungguh-sungguh untuk memperbaiki sistem kehidupan agar sesuai dengan syariat Islam. Ini mencakup semua aspek, mulai dari cara kita mengelola alam hingga bagaimana kita membuat kebijakan publik. Karena hanya dengan syariat Islam, keberkahan dari langit dan bumi akan tercurah kepada kita, sebagaimana firman Allah dalam QS. Al-A’raf:96, “Dan sekiranya penduduk negeri beriman dan bertakwa, pasti Kami akan melimpahkan kepada mereka berkah dari langit dan bumi.”

Posting Komentar

0 Komentar