Home

Temukan Informasi Terkini dan Terpercaya di PojokKota.com: Menyajikan Berita dari Sudut Pandang yang Berbeda, Menyajikan Berita Terkini Tanpa Basa-basi! www.pojokkota.com

Anak menganiaya orang tua, bagaimana solusi Islam?

Oleh : Salsabila 


Polisi menangkap laki-laki yang diduga menganiaya ayah kandung hingga meninggal dunia di Surabaya. Jenazah korban ditemukan di sebuah lahan kosong kawasan Darmo Permai Surabaya pada Sabtu (suarasurabaya.net,07/04/2025).

Polisi menyebut, alasan tersangka tega membunuh dan meninggalkan ayahnya tergeletak di Jalan Pattimura, Kelurahan Sono Kwijenan, Kecamatan Sukomanunggal, Surabaya, karena kesal ( kompas.com, 10/04/2025).


Sungguh ironis, bahwa ada seorang anak yang tega menganiaya bahkan membunuh orang yang telah menghidupi, merawat, dan membesarkannya hanya karena kesal.

Dan fenomena ini terjadi tidak hanya satu atau dua kali, tapi banyak terjadi di tempat lainnya.

Bahkan, Riset menunjukkan tindak kriminal pembunuhan yang dilakukan oleh seorang anak terhadap orang tuanya, berada pada rentang 1,7—4% dari keseluruhan kasus pembunuhan di dunia. 

Maraknya kejahatan yang dilakukan anak terutama pada masalah perlakuan buruk anak kepada orang tua sesungguhnya tidak lepas dari diterapkannya sistem sekuler-kapitalisme r yang menjadikan manfaat sebagai asas dalam kehidupan dan kebebasan di atas segalanya. Inilah akar masalah munculnya pemikiran dan tingkah laku yang menyimpang pada anak.


Sistem sekuler-kapitalisme juga telah melahirkan generasi yang makin jauh dari Islam. Islam dipahami sebatas ritual sehingga tidak berpengaruh dalam perilaku keseharian, baik individu, keluarga, maupun interaksi masyarakat dan negara. 

Dengan minimnya pemahaman tentang Islam maka tidak sedikit umat Islam mengalami disorientasi hidup sehingga mudah terjerumus dalam penyimpangan dan kemaksiatan.


Satu-satunya solusi agar embali fenomena ini teratasi adalah kembali kepada Aturan Islam.

Islam sebagai agama dengan sistem kehidupan yang benar telah menetapkan bahwa selamatnya anak dari segala bentuk kejahatan atau terlibatnya mereka dalam kejahatan bukan tanggung jawab keluarga dan lingkungannya semata. Akan tetapi, negara memiliki peran penting dalam mewujudkan anak-anak berkualitas dan memiliki kepribadian Islam yang tangguh.


Dan memang benar bahwa Islam telah memberikan kewajiban mengasuh dan mendidik anak kepada orang tuanya, tetapi hal ini belum cukup. Lingkungan masyarakat yang kondusif dan penerapan syariat Islam secara kafah oleh negara merupakan hal penting agar umat terhindar dari keburukan dan kerusakan generasi. Oleh karenanya, upaya pencegahan kejahatan anak, maka ada tiga langkah yang harus diwujudkan, yakni:


Pertama, ketakwaan individu dan keluarga. Orang tua dituntut untuk mendidik anak-anaknya sesuai akidah dan syariat Islam.

Kedua, kontrol masyarakat. Ia akan menguatkan segala yang telah dilakukan oleh keluarga. Budaya amar makruf nahi mungkar di tengah masyarakat, serta tidak memberikan fasilitas sedikit pun dan menjauhi sikap permisif terhadap semua bentuk kemungkaran, akan menentukan sehat tidaknya sebuah masyarakat sehingga semua tindakan kriminalitas anak dapat diminimalkan.

ketiga, yaitu negara. Negara Islam wajib menjamin kehidupan yang bersih bagi rakyatnya dari berbagai kemungkinan berbuat dosa, yaitu dengan menegakkan aturan Islam secara kafah. Islam pun mewajibkan negara menjamin setiap warganya agar dapat memenuhi kebutuhan hidupnya yang akan menghindarkan rakyatnya dari berbagai tindak kejahatan. Negara wajib menyelenggarakan sistem pendidikan Islam dengan kurikulum berbasis akidah Islam yang akan melahirkan anak didik berkepribadian Islam sehingga terhindar dari perilaku maksiat.

Dan negara pun akan menjaga agama dan moral serta menghilangkan setiap hal yang dapat merusak dan melemahkan akidah dan kepribadian kaum muslim, seperti peredaran minuman keras, narkoba, pornografi, termasuk berbagai tayangan yang merusak termasuk media sosial. Negara juga yang akan memberlakukan sanksi kepada siapa pun pelaku kejahatan.


Demikian Islam menuntaskan berbagai permasalahan dari akarnya, sehingga muncullah anak-anak yang memiliki akidah yang kuat, cerdas dan berbakti kepada orang tuanya.

Posting Komentar

0 Komentar